SOTO AYAM LAMONGAN


Soto Ayam Lamongan merupakan kuliner khas Jawa Timur. Konon berdasarkan sejarah, masakan ini diwariskan turun-temurun dari juru masak Sunan Giri, mari simak sejarah dan resep membuatnya.

Soto Ayam Lamongan adalah jenis soto yang berkembang di Kabupaten Lamongan. Ciri makanan khas Jawa Timur adalah penggunaan serbuk koya sebagai pelengkap.

Koya terbuat dari kerupuk udang dan bawang putih goreng yang ditumbuk hingga halus dan menjadi bubuk.

Penambahan bubuk koya ini yang membuat rasa soto menjadi lebih gurih. Kuah Soto Ayam Lamongan berwarna kuning karena terbuat dari kunyit.

Lauk pelengkap Soto Lamongan ini meliputi tempe goreng, perkedel, tahu goreng, dan kerupuk.

Penambahan sambal dan jeruk nipis menambah cita rasa kuliner ini.

Mengutip penelitian Roikan dalam jurnal Biokultur, Vol.II/No.2/Juli-Desember 2013 tentang sejarah Soto Ayam Lamongan, pada zaman dahulu di Lamongan, orang berjualan soto ayam dengan dipikul dan berkeliling kampung.

Masyarakat Lamongan yang bermata pencaharian sebagai penjual soto ayam turut dipengaruhi oleh unsur budaya.

Dalam penelitian dijelaskan, keberadaan makam keramat leluhur Dusun Kebontengah di Lamongan berpengaruh dalam pengembangan Soto Ayam Lamongan.

Makam keramat tersebut adalah makam Buyut Bakal yang dipercaya sebagai sebagai cikal bakal tokoh pembuka dusun yang konon dikenal sebagai juru masak dari Sunan Giri.

Keberadaan tokoh tersebut turut mempengaruhi pemilihan mata pencaharian masyarakat sebagai penjual soto.

Kebiasaan untuk membuat dan berjualan soto telah diturunkan oleh warga Lamongan dari masa ke masa sehingga memperkuat identitas bahwa soto ayam kampung berasal dari Lamongan dan berkembang menjadi soto ayam Lamongan yang kini dikenal.

Bahkan, Lamongan mendapat julukan sebagai Kota Soto.

Saat ini, banyak penjual soto di Lamongan menggunakan gerobak khusus dengan berkeliling atau menetap di satu tempat (sistem bongkar pasang lapak).

Komentar